Friday, September 2, 2016

Proses msuknya bangsa Spanyol ke Nusantara


Penjelajahan bangsa Spanyol diawali dari pelayaran yang dilakukan oleh seorang tokoh yang bernama Christopher Columbus. Ia adalah seorang penjelajah dan pedagang asal Genoa, Italia, yang menyeberangi Samudera Atlantik dan sampai ke benua Amerika pada tanggal 12 Oktober 1492. Perjalanan tersebut didanai oleh Ratu Isabella dari Kastilia Spanyol setelah ratu tersebut berhasil menaklukkan Andalusia. Ia percaya bahwa Bumi berbentuk bola kecil, dan beranggap sebuah kapal dapat sampai ke Timur Jauh melalui jalur barat.

 

Masuknya bangsa Spanyol ke Indonesia diawali dari kondisi Eropa pada akhir abad ke 14 yang mengalami kehancuran diberbagai bidang kehidupan. Hal tersebut diakibatkan adanya perang salib. yang berlangsung hampir 400 tahun lamanya. Sehingga menimbulkan kemrosotan Ekonomi di Eropa karena menelan biaya yang sangat besar.  Namun demikian tak dapat dipungkiri bahwa sesungguhnya Perang Salib telah membawa perubahan peradaban yang signifikan khususnya bagi peradaban Barat yang nota bene beragama Kristen.
Dari Kemrosotan Ekonomi dan Politik yang dialami oleh bangsa Eropa, mereka termotivasi untuk memperbaiki kondisi bangsa Eropa untuk bangkit kembali.
Christopher Columbus.PNG
Christoper Columbus 1451-1506
Setelah jatuhnya kota Konstantinopel (1453 M)  ke kaisaran Turki usmani bangsa Eropa mulai bangkit dari keterpurukan setelah mengalami  kekalahan terhadap kekaisaran Ustmaniyah yang berdampak pada kota-kota penting milik kekaisaran romawi dapat di kuasai oleh bangsa turki seperti konstantinopel, Yerussalem, Betlehem dll. Nah dari peristiwa tersebut bangsa Eropa yang diwakili oleh bangsa Portugis dan Spanyol dalam mempelopori erapenjelajahan samudra. menurut perjanjian Thordesillas Spanyol mendapat bagaian barat, sedangkan Portugis kearah timur. Bangsa Eropa dalam melaksanakan penjelajahan samudra membaawa 3 misi besar dengan slogan Gold, Glory, dan Gospel.

Kolumbus bukanlah orang pertama yang tiba di Amerika, yang ia dapati sudah diduduki. Ia juga bukan orang Eropa pertama yang sampai ke benua itu karena sekarang telah diakui secara meluas bahwa orang-orang Viking dari Eropa Utara telah berkunjung ke Amerika Utara pada abad ke 11 dan mendirikan koloni L'Anse aux Meadows untuk jangka waktu singkat. Terdapat perkiraan bahwa pelayar yang tidak dikenali pernah melawat ke Amerika sebelum Kolumbus dan membekalkannya dengan sumber untuk kejayaannya. Terdapat juga banyak teori mengenai ekspedisi ke Amerika oleh berbagai orang sepanjang masa itu.
Kolombus mengira bahwa pulau tersebut masih perawan, belum berpenghuni sama sekali. Mereka berorientasi menjadikan pulau tersebut sebagai perluasan wilayah Spanyol. Tetapi setelah menerobos masuk, Kolumbus ternyata kaget menemukan bangunan yang persis pernah ia lihat sebelumnya ketika mendarat di Afrika. Semula Kolumbus disambut dengan ramah oleh suku Indian, tetapi setelah ketahuan niat buruknya datang di pulau itu, Kolombus banyak mendapat resistensi dari penduduk setempat. Beberapa armada kapal milik rombongan Kolombus ditenggelamkan oleh suku Indian sebab mereka merasa terganggu dan terancam oleh kedatangan Kolombus.

Image result for ferdinand magelhaens
Ferdinand Magelhaens (1480-1521)
Perjalanan kedua dilanjutkan oleh Ferdinand Magelhaens. Ia adalah orang pertama yang berlayar dari Eropa ke barat menuju Asia, orang Eropa pertama yang melayari Samudra Pasifik, dan orang pertama yang memimpin ekspedisi yang bertujuan mengelilingi bola dunia. Meskipun Magelhaens sendiri tewas terbunuh oleh Datuk Lapu-Lapu di Filipina dalam persinggahannya di Hindia Timur sebelum menuju Eropa, delapan belas anggota kru dan armadanya berhasil kembali ke Spanyol pada tahun 1522, setelah mengelilingi bumi.
Sewaktu manusia pertama kali pergi ke bulan, mereka merencanakan dengan presisi matematis yang tinggi ke mana mereka akan pergi dan bagaimana mereka mencapainya dan mereka dapat berkomunikasi dengan bumi. Tetapi sewaktu Fernando de Magelhaens meninggalkan Spanyol pada tahun 1519 dengan lima buah kapal kecilnya yang terbuat dari kayu—yang kebanyakan darinya berukuran sepanjang kira-kira 21 meter, mirip dengan kendaraan semitrailer modern—mereka berlayar menuju tempat yang tak diketahui. Dan mereka benar-benar berupaya sendirian.
Tergolong sebagai prestasi navigasi yang paling berani sepanjang masa, pelayaran Magelhaens merupakan tonggak sejarah Abad Penjelajahan yang Agung—abad yang diwarnai keberanian dan ketakutan, kegembiraan dan tragedi, Allah dan Mamon. Sungguh mendebarkan untuk memperhatikan kisah pria yang luar biasa ini membuka pintu dunia serta perjalanannya yang bersejarah.
 
Keluarga Magelhaens adalah keluarga bangsawan, maka, menurut kebiasaan setempat, Fernando telah direkrut sejak mudanya sebagai ajudan di istana kerajaan. Di sini, selain mendapat pendidikan, ia belajar secara langsung prestasi pria-pria seperti Christopher Columbus, ang baru kembali dari Amerika setelah mencari rute pelayaran laut di sebelah barat ke Kepulauan Rempah (Indonesia) yang menjadi buah bibir. Beberapa waktu kemudian, Fernando muda bercita-cita untuk merasakan sendiri desau kibaran layar diterpa angin serta semburan air laut pada wajahnya di samudera yang masih perawan.
Sungguh menyedihkan, tuan dari Fernando, Raja John, dibunuh pada tahun 1495 dan Pangeran Manuel, yang lebih berminat akan harta sebaliknya daripada penjelajahan, naik takhta. Karena alasan tertentu, Manuel tidak menyukai Fernando yang kala itu berusia 15 tahun dan selama bertahun-tahun mengabaikan permintaannya untuk melaut. Tetapi sewaktu Vasco da Gama kembali dari India membawa muatan rempah-rempah, Manuel mengendus aroma kekayaan yang berlimpah-limpah. Akhirnya, pada tahun 1505, ia mengizinkan Magelhaens berangkat Afrika Timur dan India dalam sebuah armada Portugal untuk membantu mengambil alih perdagangan rempah dari para saudagar Arab. Setelah itu, ia berlayar lebih jauh ke timur ke Malaka bersama ekspedisi militer lainnya.
Selama suatu pertikaian di Maroko pada tahun 1513, Magelhaens mengalami cedera yang serius di lutut. Akibatnya, ia menjadi timpang seumur hidupnya. Ia meminta Manuel untuk menaikkan pensiunnya. Tetapi kebencian Manuel tidak berkurang, tidak soal seberapa besarnya penjelajahan, pengorbanan, dan keberanian Magelhaens sehingga kemudian ia hidup dalam kemiskinan meskipun masih menyandang gelar bangsawan.
Pada masa paling susah dalam kehidupan Magelhaens, ia dikunjungi oleh seorang teman lama, navigator terkenal, Joāo de Lisboa. Mereka berdua membahas cara mencapai Kepulauan Rempah dengan pergi ke barat daya, melalui el paso—sebuah selat yang menurut kabar angin adalah jalan pintas melewati Amerika Selatan—dan kemudian menyeberangi samudera yang belum lama itu ditemukan oleh Balboa sewaktu ia mengarungi tanah genting Panama. Mereka yakin bahwa di sisi lain dari samudera ini terletak Kepulauan Rempah.
Magelhaens kini sangat berhasrat untuk melakukan apa yang gagal dilakukan Columbus—menemukan rute barat menuju Timur, yang ia yakin lebih pendek daripada rute sebelah timur. Tetapi ia membutuhkan dukungan finansial. Maka, karena masih merasa jengkel atas kegusaran Manuel, ia melakukan apa yang Columbus sendiri lakukan beberapa tahun sebelumnya—ia meminta dukungan raja Spanyol.

Image result for peta jalur penjelajahan samudra bangsa Eropa


Persiapan Pelayaran Menuju Maluku


Dengan peta terbuka lebar, Magelhaens menyajikan pendapatnya kepada penguasa muda Spanyol, Charles I, yang sangat berminat akan rute sebelah barat ke Kepulauan Rempah yang diajukan Magelhaens karena ini akan menutup jalur perdagangan Portugal. Selain itu, Magelhaens memberitahunya bahwa Kepulauan Rempah boleh jadi sebenarnya berada di wilayah Spanyol, bukan Portugal.
Charles diyakinkan. Ia memberi Magelhaens lima kapal tua untuk diperbaiki dan dipersiapkan guna ekspedisi tersebut, mengangkat dia menjadi kapten-jenderal armada itu, dan menjanjikannya pembagian laba dari rempah-rempah yang dibawa pulang. Magelhaens segera mulai bekerja. Tetapi karena upaya-upaya licik Raja Manuel untuk menyabot proyek tersebut, dibutuhkan lebih dari satu tahun hingga armada tersebut akhirnya siap untuk pelayarannya yang bersejarah.


Pada tanggal 20 September 1519, San Antonio, Concepción, Victoria, dan Santiago—yang terbesar hingga yang terkecil—mengikuti kapal induk Magelhaens, Trinidad, kapal terbesar kedua, seraya mereka berlayar menuju Amerika Selatan. Pada tanggal 13 Desember, mereka mencapai Brasil, dan sambil menatap Pāo de Açúcar, atau Pegunungan Sugarloaf, yang mengesankan, mereka memasuki teluk Rio de Janeiro yang indah untuk perbaikan dan mengisi perbekalan. Kemudian mereka melanjutkan ke selatan ke tempat yang sekarang adalah Argentina, senantiasa mencari-cari el paso, jalur yang sulit ditemukan yang menuju ke samudera lain. Sementara itu, udara semakin dingin dan gunung es mulai tampak. Akhirnya, pada tanggal 31 Maret 1520, Magelhaens memutuskan untuk melewatkan musim salju di pelabuhan San Julián yang dingin.
Pelayaran tersebut kini telah memakan waktu enam kali lebih lama daripada pelayaran Columbus mengarungi Samudra Atlantik yang pertama kali—dan belum terlihat satu selat pun! Semangat juang mereka mulai sedingin cuaca di San Julián, dan pria-pria, termasuk beberapa kapten serta perwira, merasa putus asa dan ingin pulang saja. Tidaklah mengherankan bila terjadi pemberontakan. Namun, berkat tindakan yang cepat dan tegas di pihak Magelhaens, hal itu digagalkan dan dua pemimpin pemberontak tersebut tewas.
Kehadiran kapal asing di pelabuhan pastilah menarik perhatian penduduk lokal yang kuat dan berbadan besar. Merasa seperti orang kerdil dibandingkan dengan raksasa-raksasa ini, para pengunjung tersebut menyebut daratan itu Patagonia—dari kata Spanyol yang berarti kaki besar. Mereka juga mengamati "serigala laut sebesar anak lembu, serta angsa berwarna hitam dan putih yang berenang di bawah air, makan ikan, dan memiliki paruh seperti gagak", Tentu saja tidak lain tidak bukan adalah anjing laut dan pinguin.
Daerah lintang kutub cenderung mengalami badai yang ganas secara tiba-tiba, dan sebelum musim dingin berakhir, armada itu mengalami korban pertamnya—Santiago yang kecil. Namun, untunglah para awaknya dapat diselamatkan dari kapal yang karam itu. Setelah itu, keempat kapal yang masih bertahan, bagaikan ngengat kecil bersayap yang terpukul di tengah arus laut yang membeku dan tak kunjung reda, berjuang sekuat tenaga menuju ke selatan ke perairan yang semakin dingin—hingga tanggal 21 Oktober. Berlayar di bawah guyuran air hujan yang membeku, semua mata terpaku pada sebuah celah di sebelah barat. Akhirnya, mereka berbalik dan memasuki selat yang belakangan dikenal sebagai Selat Magelhaens! Namun, San Antonio dengan sengaja menghilang di tengah jaringan rumit selat itu dan kembali ke Spanyol.
Ketiga kapal yang masih bertahan, diimpit oleh teluk yang sempit di antara tebing-tebing berselimut salju, dengan gigih berlayar melewati selat yang berkelok-kelok itu. Merek mengamati begitu banyaknya api di sebelah selatan, kemungkinan dari perkemahan orang Indian, jadi mereka menyebut daratan itu Tierra del Fuego, “Tanah Api”.

Juan Sebastian del Cano (1480-1522)
Perjalanan ketiga dilanjutkan oleh Juan Sebastian Elcano setelah magellan tewas terbunuh oleh suku mactan di Fillipina

 Juan Sebastian Elcano adalah seorang penjelajah Spanyol lahir pada tahun 1476 di Getaria, Gipuzkoa, Spain etnis Basque yang menyelesaikan pertama mengelilingi dunia. Seperti kedua Ferdinand Magellan di perintah, Elcano mengambil alih setelah kematian Magellan di Filipina.

Ia memiliki tiga saudara: Domingo Elcano II, seorang pendeta Kristen, Martín Pérez Elcano, dan Anton Martín Elcano. Dia bertempur di Perang Italia di bawah perintah dari Gonzalo Fernández de Córdoba di Italia, dan pada tahun 1509 ia bergabung dengan ekspedisi Spanyol yang diselenggarakan oleh Kardinal Francisco Jiménez de Cisneros melawan Aljazair. Ia kemudian menetap di Seville dan menjadi seorang kapten kapal dagang. Setelah melanggar undang-undang Spanyol dengan menyerahkan kapal kepada bankir Genoan dalam pembayaran utang, ia mencari pengampunan dari Raja Spanyol Charles I, dengan penandatanganan sebagai perwira bawahan untuk ekspedisi Magellan ke Hindia Timur. Dia terhindar oleh Ferdinand Magellan setelah mengambil bagian dalam pemberontakan gagal di Patagonia, dan setelah lima bulan kerja keras dalam rantai, ia diangkat menjadi kapten galleon tersebut.

Elcano menjabat sebagai komandan angkatan laut dari Charles I dari Spanyol dan mengambil bagian dari ekspedisi ke Filipina. Mereka berlayar dengan lima kapal, Concepción, San Antonio, Santiago, Trinidad dan Victoria dengan armada dari 241 orang dari Spanyol pada tahun 1519.
Ketidakpuasan dan cuaca buruk melanda pelayaran dari awal dan permusuhan di antara orang-orang Spanyol dan Portugis tumbuh pesat yang menyebabkan pemberontakan dari beberapa anggota krunya.

The Santiago kemudian dihancurkan oleh badai. Armada berlayar melintasi Samudra Atlantik ke pantai timur Brazil dan ke Puerto San Julián di Argentina. Beberapa hari kemudian mereka menemukan sebuah bagian yang dikenal sebagai Selat Magellan terletak di ujung selatan Amerika Selatan dan berlayar melalui selat. Awak San Antonio memberontak dan kembali ke Spanyol. Pada tanggal 28 November 1520, tiga kapal berlayar Samudera Pasifik dan sekitar 19 orang meninggal sebelum mereka mencapai Guam pada tanggal 6 Maret 1521.

Konflik dengan pulau terdekat Rota dicegah Magellan dan Elcano dari resupplying kapal mereka dengan makanan dan air. Mereka akhirnya mengumpulkan cukup persediaan dan melanjutkan dengan perjalanan mereka ke Filipina dan tinggal di sana selama beberapa minggu. Hubungan dekat dikembangkan antara Spanyol dan pulau. Mereka mengambil bagian untuk mengkonversi suku Cebuano ke dalam agama Kristen dan menjadi terlibat dalam perang suku antara kelompok-kelompok saingan Filipina di Pulau Mactan.

Pada 1525, Elcano kembali ke laut, dan menjadi anggota dari Ekspedisi Loaísa. Dia diangkat pemimpin bersama dengan García Jofre de Loaísa sebagai kapten, yang memimpin tujuh kapal dan dikirim ke mengklaim Hindia Timur untuk Raja Charles I dari Spanyol. Kedua Elcano dan Loaísa dan pelaut lainnya meninggal karena gizi buruk di Samudra Pasifik, tetapi korban mencapai tujuan mereka dan beberapa dari mereka berhasil kembali ke Spanyol.